Kecerdasan Buatan atau AI adalah teknologi di balik revolusi industri keempat yang telah membawa perubahan besar di seluruh dunia. Teknologi ini biasanya didefinisikan sebagai studi tentang sistem cerdas yang dapat melaksanakan tugas dan aktivitas yang memerlukan kecerdasan setara dengan manusia. Mirip dengan tiga revolusi industri sebelumnya, AI memberikan dampak luar biasa terhadap produktivitas.
Revolusi Kecerdasan Buatan (AI)
Revolusi AI secara fundamental telah mengubah cara manusia mengumpulkan dan memproses data serta merevolusi operasi bisnis di berbagai industri. Secara umum, sistem AI didukung oleh tiga aspek utama, yaitu: pengetahuan domain, generasi data, dan pembelajaran mesin. Pengetahuan domain mengacu pada pemahaman dan keahlian tentang situasi nyata mengenai mengapa dan bagaimana suatu tugas perlu dirancang.
Aspek data mengacu pada proses menyiapkan basis data yang diperlukan untuk pembelajaran algoritma. Terakhir, pembelajaran mesin mendeteksi pola dari data pelatihan, memprediksi, dan melaksanakan tugas tanpa perlu diprogram secara manual atau eksplisit.
Tiga Atribut Utama Teknologi AI
Pengambilan Keputusan Cerdas
Simulasi kecerdasan manusia oleh mesin dapat menghasilkan solusi cepat untuk masalah yang sering dihadapi oleh manusia. AI didukung oleh data analitik canggih dan pembelajaran mesin, yang berarti AI dapat belajar dan mendapatkan wawasan baru seiring dengan terus diberikannya data baru. Dengan input yang tepat, AI dapat memberikan keputusan yang cepat dan akurat. Selain itu, atribut kecerdasan AI meningkatkan produktivitas dan mengurangi ketergantungan pada dukungan manusia, menjadikan AI alat yang sangat mandiri dan nyaman untuk digunakan.
Intensionalitas
Intensionalitas sering dianggap sebagai atribut teknis dan ontologis dari program komputer yang berasal dari algoritma dan rekayasa pengetahuan. Atribut ini dapat diartikan sebagai kemampuan AI untuk memberikan wawasan dari informasi waktu nyata dan bereaksi dengan cara yang mirip dengan pencipta dan penggunanya. Respon yang dihasilkan biasanya sangat mencerminkan konteks sosial pencipta dan penggunanya. Selain itu, dengan perkembangan dalam pengumpulan data, kapasitas penyimpanan, kecepatan pemrosesan, dan teknik analitik, AI menjadi semakin mampu merespons masalah dengan tingkat kecanggihan yang meningkat. Hal ini sangat membedakan AI dengan fungsi dasar mesin yang hanya menjalankan rutinitas yang telah ditentukan sebelumnya.
Adaptabilitas dan Prediksi
Pembelajaran mesin memungkinkan AI untuk menemukan pola dari data yang sebelumnya diprogram, yang memungkinkan kemampuan AI untuk melakukan perubahan sesuai dengan perubahan keadaan. Atribut adaptabilitas secara signifikan meningkatkan prediksi dan pengambilan keputusan AI. Salah satu contoh yang umum adalah fitur Smart Compose Gmail, yang menawarkan saran personal saat pengguna mengetik sebuah kalimat. Fitur ini menggambarkan bagaimana AI beradaptasi dengan pola penulisan pribadi seseorang dan memberikan saran yang sesuai.
AI dalam Bisnis
Revolusi kecerdasan buatan telah secara mendalam memengaruhi cara bisnis beroperasi. Praktik yang paling umum adalah otomatisasi tugas berulang yang memerlukan sedikit input manusia. Namun, dengan peningkatan algoritma yang konsisten, teknologi AI tidak lagi hanya terbatas pada kemampuan meningkatkan produktivitas, tetapi juga menjadi alat penting untuk melibatkan pelanggan, memberikan layanan unggul, dan mendorong inovasi. Berikut beberapa skenario industri yang menunjukkan bagaimana AI mengubah sifat dan lingkup aktivitas bisnis.
Pusat Kontak (Contact Center)
Pusat kontak telah berkembang pesat selama bertahun-tahun dan menjadi lebih canggih berkat penggunaan Otomasi AI. Contohnya, kita dapat melihat kemajuan teknologi pusat kontak dalam bentuk Chatbot dan Talkbot yang memungkinkan ketersediaan 24/7 dan respons instan untuk keterlibatan konsumen dalam skala besar. Strategi baru berbasis otomatisasi AI ini secara signifikan meningkatkan kemampuan layanan dan mengurangi kegagalan layanan yang biasanya disebabkan oleh agen yang berkinerja buruk atau kelelahan emosional. Sementara agen manusia memerlukan pelatihan layanan pelanggan secara rutin untuk menjaga kualitas layanan, TalkbotAI belajar dari setiap interaksi pelanggan dan terus meningkat untuk memberikan layanan yang luar biasa. Hal ini secara signifikan mengurangi biaya tenaga kerja yang terkait dengan evaluasi kinerja dan pelatihan pusat kontak.
Selain itu, sistem AI dalam pusat kontak seperti Talkbot dapat disesuaikan untuk memberikan pengalaman yang lebih personal melalui dialog yang didorong oleh tujuan berdasarkan data pelanggan dan metrik bisnis. Dengan kata lain, Talkbot dapat dengan mudah melakukan penjualan tambahan (upselling) dan penjualan silang (cross-selling) jika diberikan informasi yang cukup tentang pelanggan dan rancangan bisnis. Bahkan tanpa pelatihan layanan pelanggan, Talkbot dapat melakukan analisis sentimen dari percakapan dan mengungkap data pelanggan tersembunyi dari suara pelanggan. Hal ini memberikan wawasan yang luar biasa untuk perencanaan masa depan. Selain itu, dibandingkan dengan pusat kontak tradisional, sistem AI menunjukkan kemampuan yang lebih kuat dalam mengumpulkan informasi dari setiap panggilan yang digunakan untuk menghasilkan laporan secara lebih cerdas dan dengan wawasan yang lebih baik.
E-commerce
Saat ini pasar e-commerce sangat jenuh dan kompetitif. Perusahaan e-commerce terkemuka sangat bergantung pada teknologi AI untuk lebih memahami pelanggan mereka dan memberikan layanan yang lebih baik guna tetap kompetitif dan menguntungkan. Rekomendasi produk cerdas adalah salah satu aplikasi khas AI dalam industri e-commerce. Ini adalah aplikasi waktu nyata dari algoritma AI yang mencoba memahami preferensi pelanggan berdasarkan pembelian sebelumnya, penelitian, dan kebiasaan konsumsi mereka. Wawasan yang dikumpulkan memungkinkan perusahaan e-commerce untuk mempersonalisasi rekomendasi produk untuk pembeli online yang berbeda. Sampai batas tertentu, hal ini meningkatkan pengalaman belanja dan berpotensi meningkatkan penjualan. Namun, jika e-commerce terlalu sering menggunakan rekomendasi produk cerdas dan mengadopsi strategi pemasaran yang agresif, efek sebaliknya bisa terjadi. Di luar fungsi personalisasi, bisnis e-commerce juga memanfaatkan teknologi AI untuk mendukung layanan pelanggan melalui chatbot dan talkbot, membantu mereka dalam pengelolaan inventaris melalui prediksi permintaan, atau promosi produk.
Logistik dan Rantai Pasokan
Penggunaan kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin telah secara fundamental mengubah manajemen rantai pasokan dan memberikan optimalisasi kemampuan yang kuat terkait dengan manajemen yang akurat, produktivitas tinggi, biaya operasional rendah, dan pengiriman cepat. Misalnya, dengan kemampuan menangani data besar, teknologi AI dapat digunakan untuk mengotomatisasi alur kerja pengelolaan inventaris. Paket dapat dikemas dan disortir dalam proses yang mulus dalam skala besar, yang secara signifikan mengurangi waktu pemrosesan dan meminimalkan kesalahan manusia. Selain itu, sistem AI dapat memprediksi permintaan pasar dari sejarah pembelian, memfasilitasi prediksi penjualan di masa depan, dan memberikan informasi untuk mendukung alokasi sumber daya. Lebih jauh lagi, algoritma AI juga digunakan untuk mengoptimalkan rute pengiriman dan pengantaran, dengan beberapa algoritma tercanggih bahkan melibatkan prediksi dan pengelolaan lampu lalu lintas.
Di era yang didorong oleh informasi dan data, potensi AI sangatlah besar. Otomasi proses bisnis dapat mengurangi tekanan pada produktivitas internal dan menurunkan ketergantungan pada dukungan manusia sambil meningkatkan efisiensi biaya operasional. Pembelajaran mesin memungkinkan perusahaan untuk mengadopsi pendekatan yang lebih cerdas dan terus mendorong evolusi model bisnis. Perusahaan harus mempersiapkan diri untuk gelombang revolusi AI, sehingga mereka dapat memanfaatkan teknologi untuk mencapai keunggulan operasional yang optimal.